Song Joong Ki Menangis karena Filmnya Sepi Penonton

Film Korea Bogota: City of the Lost telah dirilis sejak 31 Desember 2024. Namun, meski sudah lebih dari 15 hari tayang di bioskop di Korea Selatan, film ini hanya sanggup meraup penonton sekitar 400.000 saja.
Padahal film itu digadang bakal jadi film terlaris, dengan pencapaian box office lebih dari 3 juta penonton. Padahal sudah menghabiskan biaya produksi sekitar 15 miliar won atau Rp166 miliar. Belum lagi pemilihan Song Joong Ki sebagai aktor utamanya. Sehingga besar kemungkinan film tersebut akan sukses di pasaran.
Namun ketika dirilis, film Bogota: City of the Lost sepi peminat. Kenyataan ini membuat kru dan pemainnya kecewa dan patah hati. Song Joong Ki bahkan meneteskan air mata karena filmnya, lagi-lagi, tak laku. Tercatat sudah ke tiga kalinya film mantan suami Song Hye Kyo itu gagal mencapai box office. Dimulai film Hopeless (2023) yang hanya meraih sekitar 260.000 penonton, diikuti My Name Is Loh Kiwan dan Bogota: City of the Lost.
“Saya sedikit menitikkan air mata saat membicarakan ini..,” ujar Song Joong Ki dengan suara bergetar saat hadir di pemutaran film Bogota: City of the Lost di Korsel, Minggu (12/1).
Namun suami Katy Louise Saunders itu juga bersyukur bersyukur karena filmnya masih bisa tayang di bioskop. “Film Korea sedang mengalami masa sulit akhir-akhir ini. Sejujurnya saya bersyukur film kami masih tayang di bioskop saat ini,” ungkap lawan main Song Hye Kyo di drama Descendent of The Sun itu.
Song Joong Ki juga mengatakan, dirinya telah berusaha lebih keras untuk mempromosikan film itu dibanding proyek-proyek sebelumnya. “Saya telah bekerja lebih keras dari sebelumnya untuk mempromosikan film kami,” ungkap ayah satu anak itu.
Selain Song Joong Ki, aktor senior Lee Sung Min yang juga membintangi Bogota: City of the Lost tak kuasa mengungkapkan perasaannya. “Sepertinya tidak banyak orang yang datang ke bioskop. Pasti ada alasannya, tetapi sulit bagi aktor yang tidak memiliki penonton di bioskop,” kata Lee Sung Min. “Apalagi saat film dirilis, kami merasa ingin mati,” kata-katanya membuat banyak orang merasa emosional. *ami