Pameran ‘Two Nations: a Friendship is Born’ Ungkap Sejarah Hubungan Indonesia-Australia
Konsulat Jenderal (Konjen) Australia menggelar pameran bertajuk “Two Nations: a Friendship is Born” di Museum De Javasche Bank, Surabaya, Selasa (19/11).
Pameran ini sebagai rangkaian kegiatan dalam merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Australia dan Indonesia. Dibuka untuk umum mulai 19 November hingga 6 Desember, pameran ini menceritakan kisah dukungan Australia terhadap kemerdekaan Indonesia melalui berbagai foto, sketsa, surat, dokumentasi hingga koleksi kliping.
Australia merupakan salah satu negara pertama yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Salah satu dukungannya seperti aksi blokade ‘Armada Hitam’ oleh pekerja dermaga di Australia, di mana mereka memboikot kapal-kapal Belanda pada masa itu.
“Kedua negara kita telah menjalin hubungan selama lebih dari 75 tahun. Namun, hubungan antar masyrakat sudah terjalin jauh sebelum kemerdekaan Indonesia,” ujar Glen Askew, Konjen Australia untuk Jawa Timur dan Jawa tengah.
Glen kemudian bercerita tentang maskapai penerbangan nasional Australia, QANTAS yang melakukan penerbangan Internasional pertamanya pada 1935. Maskapai ini dikenal dengan sebutan “jalur kangguru” karena penerbangan antar kotanya pendek. Penerbangan pertamanya pun berhenti di Surabaya dalam perjalanan ke Singapura.
“Minggu lalu saya juga berkesempatan mengunjungi Asrama Inggrisan di Banyuwangi yang sekitar tahun 1870 merupakan stasiun kabel telegraf bawah laut yang menjadi penghubung komunikasi antara Australia dengan Asia dan Eropa, serta merupakan jalur kabel bawah laut pertama di Indonesiadari kota Darwin ke Banyuwangi,” katanya.
Hubungan Indonesia dan Autralia juga berkembang di berbagai sektor, termasuk di bidang pertahanan. “Awal November 2024, Marinir TNI AL berangkat ke Australia untuk mengikuti Latihan gabungan Keris Woomera 2024. Latihan kedua juga telah digelar di Banyuwangi pada 13 November lalu. Latihan ini menunjukkan kerja sama yang konkret dan saling menguntungkan,” ungkap Glen.
Penjabat Sementara (Pjs) Walikota Surabaya, Restu Novi mengungkap pameran ini menjadi bukti nyata atas hubungan erat antara Australia dan Indonesia. “Kami berharap tidak berhenti pada pameran saja, tetapi juga diikuti dengan implementasi kerja sama di berbagai bidang yang sesuai dengan kebutuhan zaman,” ucapnya.
Serangkaian acara pameran sudah diselenggarakan di dua kota lainnya, yakni Jakarta dan Makassar. Setelah Surabaya, pameran ini juga akan digelar di Yogyakarta dan beberapa kota lainnya.