BEAUTY & HEALTH

Kenapa Perempuan Sulit Baca Maps? Yuk, Kepoin Alasannya

ilustrasi perempuan membaca maps saat bepergian (foto.Pinterest)

Sudah menjadi rahasia umum jika perempuan sulit membaca peta atau maps. Karena itu, perempuan lebih sering tersesat saat bepergian disbanding laki-laki. Apa sebabnya?

Salah satu alasan paling umum adalah perbedaan kecerdasan spasial antara perempuan dan laki-laki. Kecerdasan spasial adalah kemampuan untuk memahami dan memproses informasi tentang ruang, termasuk membaca peta atau maps.

Sebuah studi mengungkap perempuan sulit membaca maps juga berhubungan dengan kemampuan visual di otak yang dipicu oleh faktor hormon dan kebiasaan.

Bahkan, penelitian dari Univessity of Warwick di Inggris menunjukkan perempuan heteroseksual lebih buruk dalam membaca maps dibandingkan laki-laki heteroseksual, laki-laki biseksual, laki-laki gay, perempuan gay maupun perempuan biseksual.

Penelitian tersebut mengamati tentang rotasi mental, di mana kemampuan manusia untuk memvisualisasikan sebuah obyek secara mental dari perspektif yang berbeda.

Seorang ahli perbedaan gender dan kemapuan spasial dari Flinders University, Dr Michael Tlauka menjelaskan contoh pada kehidupan nyata rotasi mental adalah membaca peta.

“Benar sekali bahwa rotasi mental adalah tugas dari semua tugas spasial di mana Anda mendapatkan perbedaan jenis kelamin yang paling besar. Laki-laki cenderung lebih baik dalam rotasi mental daripada perempuan,” ujar Michael, dikutip dari Sidney Morning Herald, Rabu (27/11).

Michael mengungkap bahwa pria lebih unggul dalam membaca peta bukanlah mitos. “Ini sama sekali bukan mitos, dalam hal membaca peta dan keterampilan spasial secara umum, Anda akan menemukan bahwa laki-laki menungguli perempuan,” jelasnya.

Dalam penelitian juga menunjukkan sesuai dengan teori rotasi mental, di mana perempuan cenderung membaca peta secara terbalik untuk menyesuaikan dengan lingkungan dan arah tujuan yang ditempuh. Sebaliknya, laki-laki bisa melakukannya di dalm kepala mereka tanpa harus membalikkan peta.

Penemuan lainnya dalam membaca peta ini juga didasari oleh faktor alamiah dan pengasuhan sejak kecil. Contoh, anak laki-laki lebih sering diberi mobil-mobilan atau dibawa ke lapangan sepak bola yang membuat mereka memahami posisi dan arah.

Perbedaan ini juga bisa dimulai sejak dalam kandungan. “Bisa juga karena perbedaan hormone prenatal seperti adanya testosterone atau estogen di dalam rahim, yang bisa memengaruhi bagaimana otak anada berkembang,” pungkas Michael.