BEAUTY & HEALTH

Hobi Beli Baju Thrift? Waspada Penyakit Moluskum Mengintai!

Thrifting atau belanja produk second alias bekas tengah jadi tren. Khususnya bagi mereka yang ingin tampil gaya tanpa harus merogoh kocek besar. Karena barang-barang thrifting biasanya masih terlihat bagus dan trendi, bahkan bermerk luar negeri.

Namun tahukah, thrifting juga bisa berdampak negatif bagi kesehatan, terutama bila tidak hati-hati dalam memilih barang serta mengenakannya. Dilansir dari laman Healthline, mereka yang suka mengenakan barang thrifting akan rentan kena penyakit molluscum contagiosum.

Ini merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh virus dengan nama yang sama, molluscum contagiosum. Infeksi ini menimbulkan benjolan yang menonjol pada lapisan atas kulit. Virus ini bertahan berbeda pada tiap orang, namun benjolan dapat menetap antara dua bulan hingga empat tahun.

Bentuk fisik penyakit ini tampak seperti campak juga jerawat, berupa bintil-bintil kecil dan kemerahan pada bagian tubuh. Namun yang membedakan, moluskum biasanya lebih padat, banyak, dan berdekatan satu sama lain.

Virus moluskum ini juga telah ditemukan di Indonesia, seorang pria pada platform TikTok dengan nama pengguna @onenevertwoo_one ia menunjukkan kondisi bagian wajahnya yang terjangkit moluskum. Dalam video yang diunggah pada (18/4) ia membagikan cerita tentang awal mula dirinya terinfeksi moluskum.

Berawal dari penggunaan baju thrift, ia menyadari tiga benjolan yang tumbuh di bagian jari tangannya. Awalnya ia mengira bahwa itu hanyalah benjolan biasa, ia lalu mencungkil benjolan dengan jari lalu mengelapnya dengan tisu. Tanpa disadari akhirnya benjolan moluskum ini menyebar ke bagian wajahnya.

Moluskum ini dapat menyebar dengan sangat mudah. Dilansir dari laman U.S. Centers for Diseases and Control and Prevention, Anda bisa terkena moluskum jika menyentuh seseorang yang sudah terinfeksi serta melalui benda-benda yang terkontaminasi virus seperti pakaian dan handuk. Penyebaran virus moluskum juga bisa terjadi karena penderita menyentuh, menggaruk, hubungan seksual, juga mencukur area yang terinfeksi.

Mudahnya penyebaran virus moluskum membuat penderitanya akan terasa tidak nyaman. Mulai rasa gatal yang hebat hingga benjolan pada kulit. Karena itu, amat sangat disarankan bagi penderita molluscum contagiosum untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapat penanganan yang tepat.

Sebagai langkah pencegahan, seperti dikutip dari Mayo Clinic , penderita moluskum wajib melakukan langkah-langkah seperti mencuci tangan secara rutin dan tidak menyentuh benjolan yang muncul. Selain itu, hindari untuk berbagi barang pribadi serta hindari kontak seksual dengan orang lain. *fie