EVENT

21 Seniman Surabaya Pamerkan Lukisan di Swiss-Bellin Tunjungan

Para seniman berfoto bersama (foto.Ana)

Komunitas Surabaya Artist menggelar The Exhibition of Art atau pameran lukisan di Swiss-Belinn Tunjungan Surabaya, Sabtu (12/10) sore.

Pameran bertajuk “Together Forever in Art” ini memamerkan 45 lukisan, karya dari 21 seniman lokal. Lukisan-lukisan tersebut dipajang di dinding lobby hingga lantai tiga, memanjakan mata para tamu yang berkunjung ke hotel.

beberapa lukisan yang dipamerkan (foto.Ana)

Dengan tema yang bebas, tiap pelukis menunjukkan karakteristik seni dengan unik. Ada lukisan abstrak, bunga, hewan, tokoh penting, pemandangan hingga kaligrafi yang memiliki makna tersendiri. Pun masing-masing lukisan tersebut bisa dibeli dengan harga yang sudah disepakati.

Acara yang digelar menjelang akhir tahun ini bertujuan untuk mengapresiasi seni dengan mempererat tali silahturami dari para pelukis yang saling berkolaborasi memamerkan karyanya.

“Lebih mempererat tali silahturami dari para pelukis yang saling berkolaborasi, jadi selain memamerkan karyanya, mereka juga merasa dihargai, dengan karya mereka ada disini. Seperti judulnya, bersama dalam seni, karena pointnya seni adalah cinta,” ujar Didi Dyan, penggagas Surabaya Artist, saat ditemui di acara The Exhibition of Art, Sabtu (12/10) lalu.

Yang menarik, Swiss-Belinn Tunjungan menyediakan ruang untuk pameran ini selama enam bulan ke depan, mulai tanggal 12 Oktober sampai 9 April 2025. Nantinya, akan ada serangkaian kegiatan, seperti melukis on the spot, talkshow, bedah lukisan, sharing, workshop seni hingga membuat kerajinan dari bahan bekas.

“Di pameran ini lukisan saya ada dua, saya melukis tentang alam. Saya memilih alam karena alam itu adalah guru terbaik. Meskipun saya sarjana pertanian, tapi lebih condong ke seni. Ya semoga lebih banyak lagi masyarakat yang bisa mengapresiasi seni juga mengoleksinya,” kata Hamid Nabhan, salah satu seniman di Surabaya Artist.

Surabaya Artist sendiri merupakan komunitas yang beranggotakan para seniman lokal. Terbentuk di tahun 2024, masing-masing anggotanya berasal dari berbagai latar belakang. Ada yang dosen, guru, penulis, hingga konsultan anak.

“Jadi berawal dari teman-teman seniman yang rata-rata sudah punya organisasi masing-masing, ayok nih kumpul bersama, apa ya judulnya, jadilah Surabaya Artist ini. Jadi ini event pertama kami, mudah-mudahan ini menjadi pembuka dan akan ada event selanjutnya,” ucap Didi.

Didi berharap, karya lukisan ini bisa dinikmati khalayak dan para pelukis bisa lebih bersemangat dalam berkarya. Ia juga berpesan kepada seniman muda lainnya untuk menjadi diri sendiri dan berkarya dari hati.

“Semoga karya-karya lukisannya bisa dinikmati para tamu di Swiss-Bell dan para pelukis bisa lebih bersemangat lagi kedepannya. Untuk anak muda, jadilah diri sendiri, karena karya itu tidak ada yang salah dan lukisan itu tidak ada yang jelek. Semua adalah ekspresi dan harus benar-benar dari hati karena hasilnya akan luar biasa,” pungkasnya.