EVENT

ISNU Jatim Launching Digital Library Untuk Wujudkan Kemajuan dan Kecendekiawanan

Dari Kiri: Ir Tiat,Dr Emil Dardak, Prof Mas'ud Said dan Prof Ali Masykur Musa saat peluncuran Digital Library (Foto. Ist)

Buku adalah jendela dunia. Karena itu perlu wadah atau teknologi untuk bisa mengaksesnya dengan mudah. Alasan itu pula yang membuat Pengurus Wilayah ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) Jawa Timur merillis Digital Library atau Perpustakaan Digital di Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya, Rabu (3/7) lalu.

Acara launching yang dibarengi Charity Night itu dihadiri Ketua PW ISNU Jatim Prof. Mas’ud Said, MM., Ph.D, Umum PP ISNU Prof. DR. (HC) Ali Masykur Moesa, Penasehat ISNU sekaligus Rektor Universitas Airlangga Prof. DR. M. Nasih, Stafsus Wapres KH Masduqi Baidlow, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur Ir. Tiat S. Suwardi, M.Si, serta mantan Gubernur Jawa Timur Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc..

Para Pimpinan ISNU

Dalam sambutannya, Prof. Mas’ud Said menegaskan bahwa Digital Library merupakan program unggulan PW ISNU Jatim sebagai wujud keseriusannya dalam meningkatkan kualitas akademik para sarjana NU. Begitu pun Prof. Ali Masykur Musa menekankan bahwa ilmu adalah ciri khas ISNU. “ISNU juga harus profesional agar memenangkan semua kompetisi,” lanjutnya.

Sementara itu, Emil Dardak mengapresiasi keberadaan Digital Library sebagai salah satu gagasan yang mendorong tumbuhnya kecendekiawanan NU dan kemajuan negara. “Kalau saya pelajari kemajuan negara seperti Singapura, Finlandia, Denmark, Amerika, Korsel, dan sebagainya, terutama negara-negara kecil yang sudah maju itu, ternyata kuncinya bukan sumberdaya alam, tapi teknologi,” katanya.

Para Pengurus ISNU

Emil menjelaskan kemajuan bangsa Indonesia saat ini mencapai pertumbuhan ekonomi 5 persen. “Untuk menjadi negara maju itu mestinya mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen lebih, tapi sekarang 5 persen saja ngos-ngosan (sekuat tenaga). Karena itu perlu fokus pada kunci kemajuan yakni teknologi, bukan pertambangan atau pertanian. Orang-orang terkaya di negara-negara maju itu bukan karena sumberdaya alam yang melimpah, tapi teknologi. Kita banyak sumberdaya alam, tapi belum mandiri,” ujarnya.

Oleh karena itu, Emil Dardak mengapresiasi “Digital Library” karena akan mendorong tumbuhnya kecendekiawan di kalangan NU dan mendorong fokus pada kunci kemajuan negara, sehingga ISNU Jatim menjadi pioner dalam “Islamic Scholars” di kalangan NU secara nasional. *