EVENT

20 Kades dan Perangkat Desa Kab. Paser Menimba Ilmu di Workshop ‘Transformasi Digital & Pengembangan Desa Wisata’

Ita Muetia Nirmala (Kerudung kuning) dan Luky Nuraini R (dua dari kiri) bersama para narasumber workshop dan peserta. (foto. Eve)

Workshop dan Studi Tiru bertema Transformasi Digital dan Pengembangan Desa Wisata di Era Modern telah digelar sejak 20 hingga 23 November 2024. Acara itu diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari Kepala dan perangkat desa dari beberapa desa di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Di antaranya Saing Prupuk, Modang, Tapis, Uko, Janju, Laburan, Paser Belengkong, Jone, Pondong, Pasir Mayang dan Tana Paser.

Kegiatan yang digelar di Malang dan Surabaya itu juga merupakan kolaborasi antara Disporapar Kabupaten Paser, Fenews dan Djalanin.com. Tujuannya adalah memberi wadah bagi para pelaku desa wisata agar bisa mengembangkan potensi desa wisata yang sudah ada di daerah mereka.

Ita Muetia NIrma saat sambutan. (foto. Eve)

“Sebenarnya kesadaran SDM (Sumber Daya Manusia, red) sudah ada, potensi desa wisata juga ada. Jadi kami melakukan workshop ini untuk menambah wawasan SDM, sehingga mampu mengembangkan potensi desa wisata di daerahnya,” kata Ir. Ita Muetia Nirmala Wati IST, Kabid Ekraf Disporapar Kabupaten Paser usai membuka kegiatan Workshop di Hotel Ascent Premier Malang, Kamis (21/11).

Malang dan Surabaya sengaja dipilih sebagai lokasi acara karena potensi dua daerah tersebut terbukti dikenal secara nasional maupun internasional. Sehingga cocok dijadikan kiblat contoh desa wisata. “Kita pilih di sini sudah terkenal hingga go international. Jadi bisa kami jadikan contoh untuk desa kami,” lanjut Ita Muetia.

Salah satu peserta Worskhop. (foto. Eve)
Neny, salah satu peserta Workshop. (foto. Eve)

Dalam pembukaan acara, hadir pula Luky Nuraini Rosyidah, SSTP, MAP, Adyatama Parekraf Ahli Muda Disbudpar (Dinas Budaya dan Pariwisata) Provinsi Jawa Timur. “Ke depannya, semoga desa wisata punya aplikasi untuk ticketing seperti Jatim Park. Namun dengan biaya yang lebih murah,” ujar wanita yang juga menjabat sebagai CMO Djalanin.com itu.

Workshop dan Studi Tiru bertema Transformasi Digital dan Pengembangan Desa Wisata di Era Modern sendiri digelar selama empat hari dengan berbagai kegiatan yang cukup padat. Mulai Edukasi dan Pengembangan Kapasitas tentang Ekraf hingga strategi pemasaran desa wisata lewat platform digital.

Peserta juga dibekali ilmu bagaimana mengembangkan promosi desa wisata lewat konten di media sosial. Tak hanya itu. Mereka juga diberi kesempatan untuk berdiskusi yang melibatkan unsur pentahelix. Yaitu akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media. Mereka berbagi cerita tentang strategi mengembangkan potensi desa wisata dan Ekraf. *cis