Film Agak Laen dan Tinggal Kenangan Masuk Daftar Remake Garapan Produser ‘Parasite’

Imajinari Pictures, rumah produksi film Indonesia yang tengah tenar di kalangan pecinta film tanah air, menjalin kemitraan dengan Barunson E&A. Barunson E&A merupakan perusahaan asal Korea Selatan yang memproduseri film Parasite yang sempat viral pada awal perilisannya.
Melalui kerja sama keduanya, hak lisensi remake internasional dari film garapan Imajinari Pictures akan ditangani oleh Barunson E&A. Film yang masuk dalam daftar remake antara lain Agak Laen, Agak Laen 2, dan Tinggal Kenangan.
Dilansir dari Variety, Barunson E&A melakukan perluasan jangkauan kerja sama dengan fokus pada pasar film Asia Tenggara yang tengah progresif menghasilkan film-film berkualitas. Langkah tersebut diambil untuk menandai perubahan visi dari distribusi film internasional ke pengurusan hak lisensi. Salah satu rumah produksi di Asia Tenggara yang digaet adalah Imajinari Pictures.
Imajinari Pictures sendiri merupakan sebuah studio produksi film yang didirikan oleh Ernest Prakarsa, komedian sekaligus sutradara tanah air, bersama Dipa Andika di bawah naungan Hahaha Corp. Pada beberapa tahun ke belakang, film-film garapan Imajinari Pictures berhasil menjadi sorotan karena tema unik yang diangkat. Salah satunya adalah film debut mereka, Ngeri-Ngeri Sedap, yang berhasil meraih 2,6 juta penonton. Film tersebut menjadi film terlaris keempat pada 2022 lalu.
Film garapan Imajinari Pictures lainnya yang tak kalah meledak adalah Agak Laen yang rilis pada 2024. Film yang menggabungkan genre horor dan komedi itu sukses menjadi film komedi Indonesia terlaris sepanjang masa usai mencetak prestasi membanggakan dengan 9,1 juta kali tontonan.
Sekuel dari film Agak Laen yakni Agak Laen 2 direncanakan akan mulai tayang di layar kaca Indonesia pada kuartal keempat 2025. Sebelumnya, Tinggal Meninggal yang membawakan tema komedi gelap akan dirilis pada Agustus 2025 dengan teaser yang telah dirilis sejak 3 Maret 2025. Film tersebut dibintangi oleh Omara Esteghlal yang tengah menjadi sorotan berkat perannya di film garapan Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri.
Ernest Prakarsa, selaku pendiri Imajinari Pictures, mengaku antusias dengan kolaborasinya bersama Barunson E&A. Ia berharap film garapannya dapat menembus pasar global.
“Kami sangat antusias bekerja sama dengan Barunson E&A dan melihat bagaimana kreativitas kami dapat diimajinasikan ulang melalui remake di seluruh dunia,” ujarnya.
CEO Barunson E&A, Choi Yoonhee, juga mengungkapkan hal serupa saat menanggapi kerja sama perusahaannya dengan Imajinari Pictures. Ia memuji bagaimana studio film milik Ernest Prakarsa itu mampu mengemas cerita sehari-hari dalam perspektif yang menarik.
“Dengan Imajinari, kami melihat sebuah studio yang ahli dalam menyajikan cerita yang relatable, seperti tema keluarga, cinta, dan hubungan manusia, namun dengan perspektif segar dan menghibur. Kami merasa antusias untuk memperkenalkan IP unik mereka kepada audiens global dan membagikan kreativitas mereka yang layak mendapat pengakuan global,” tandasnya. *kim