ENTERTAINMENT

Desa Maya Waltaurd Maiyer, Sosok Sederhana di Balik Kesuksesan Luna Maya

Desa Maya Waltaurd Mayer bersama Luna Maya saat prosesi siraman, Selasa (6/5) (Foto. YouTube/TS Media)

Artis kondang Luna Maya baru saja menggelar pernikahannya dengan Maxime Bouttier pada Rabu (7/5) lalu di Bali. Di balik meriah dan megahnya pernikahan tersebut, ada satu sosok yang menjadi sorotan. Desa Maya Waltaurd Maiyer, ibu Luna Maya, tampil memukau dengan balutan kebaya serta konde yang menambah kecantikannya di usia yang tak lagi muda.

Terdapat cerita menarik di balik penampilan Desa saat mengenakan kebaya. Rupanya, ibu tiga anak itu merupakan seorang pecinta kebaya. Kecintaannya terhadap kebaya bermula ketika ia masih muda. Kala itu, ia tengah berpetualang di negara Swiss dan tak sengaja melihat seorang pedagang di pasar loak yang mengenakan kebaya khas Bali. Terpesona dengan kebaya, Desa lantas mencari tahu lebih jauh tentang Bali. Hal inilah yang menjadi cikal bakal kunjungan pertamanya ke Pulau Dewata hingga pertemuan dengan seorang seniman sekaligus calon suaminya, Uut Bambang Sugeng.

Pertemuan Desa dan Uut di Bali menghadirkan benih-benih cinta yang tak terduga. Desa yang berjiwa petualang dan Uut yang berjiwa bebas merasakan kecocokan antar satu sama lain sehingga keduanya memutuskan untuk menikah pada 1976. Desa, yang berasal dari Austria, memilih untuk menetap di Bali usai pernikahannya. Pernikahan tersebut dikaruniai tiga anak, Tipi Jabrik, Ismael Dully, dan Luna Maya. Sayangnya, Uut wafat pada 1995 akibat komplikasi sehingga Desa harus membesarkan ketiga anaknya seorang diri.

Perjuangan Desa dalam membesarkan Tipi, Ismael, dan Luna membuahkan hasil manis. Ketiganya kini telah sukses di bidang masing-masing dan telah berkeluarga. Sang bungsu, Luna, telah malang melintang di dunia hiburan tanah air sejak 1999 silam saat ia menjadi model cover majalah ‘Aneka Yess!’. Berbeda dengan putrinya, kedua anak laki-laki Desa memilih untuk hidup jauh dari sorotan media. Mengikuti jejak mendiang ayahanda yang berjiwa bebas, keduanya memilih untuk berprofesi menjadi peselancar profesional di Bali.

Ditinggal ketiga anaknya hidup seorang diri tak lantas membuat Desa hanya berdiam diri di rumah. Meski dikenal sederhana karena jarang tampil di televisi, wanita yang kini berusia 79 tahun itu diketahui menjadi ‘nyonya tanah’ di Bali. Terdapat banyak tanah di Pulau Dewata yang tercatat dimiliki olehnya. Hal itu membuktikan kegigihannya untuk terus produktif di usia senja.

Luna sendiri mengamini aksi Desa yang tak mau berhenti bekerja itu. Pada suatu acara podcast, ia mengungkapkan bahwa ibunda sering mengeluh lelah bekerja. Meski begitu, Desa tetap tak berhenti dan masih lanjut mengurus bisnisnya itu, bahkan menyetir mobil sendiri.

“Karena kayaknya kan namanya orang tua ya, kalau sudah aktif kayaknya gak bisa dihalangi. Jadi gue gak pernah halangin dia untuk masih nyetir, masih kerja, jadi ya udah, let her do whatever makes her happy gitu,” ujar Luna, dikutip Sabtu (10/5). *kim