BEAUTY & HEALTH

Verrel Bramasta Lakukan Transplantasi Rambut. Ketahui Proses dan Efek Sampingnya!

Aktor Verrell Bramasta mengunggah fotonya tengah merayakan Idul Adha bareng keluarganya. Penampilan bintang sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta itu terlihat berbeda dengan rambut semi plontosnya. Ternyata mantan kekasih Natasha Wilona baru melakukan transplantasi rambut di Turki.

Sebenarnya apa itu transplantasi rambut? Dilansir dari Halodoc, transplantasi rambut (juga disebut cangkok rambut dan tanam rambut) adalah prosedur yang dilakukan untuk mengembalikan rambut pada area kulit kepala yang mengalami penipisan hingga kebotakan.

Operasi rambut yang satu ini tersedia dalam berbagai jenis, yaitu:

  • Operasi perluasan jaringan kulit kepala (flap surgery),
  • Operasi mengurangi kulit kepala, dan
  • Implan rambut.

Ketiga prosedur operasi rambut tersebut dapat dikombinasikan satu sama lain atau dilakukan sendiri-sendiri. Setiap orang yang menjalani transplantasi rambut mungkin akan menjalani prosedur yang berbeda-beda tergantung kondisi kulit kepala mereka.

PROSEDUR TRANSPLANTASI RAMBUT

Dilansir dari American Academy of Dermatology, transplantasi rambut umumnya berlangsung selama 4 – 8 jam. Semakin banyak jumlah rambut yang ditanam, semakin lama operasi ini akan berlangsung.

Anda akan diberikan obat bius lokal yang membuat kulit kepala mati rasa selama prosedur tanam rambut terjadi. Beberapa pasien juga akan diberikan obat penenang dengan dosis rendah agar mereka rileks.

Awalnya, dokter kulit akan mencabut rambut sehat dengan memotong selembar kulit dari kulit kepala Anda. Dokter juga dapat melakukan prosedur tanam rambut dengan mengambil helai rambut satu per satu agar hasilnya terlihat alami.

Bila Anda menyukai potongan rambut yang dicukur pendek, pilihan kedua mungkin pilihan yang tepat. Namun, mencabuti helai rambut satu per satu berisiko meninggalkan bekas luka dan membutuhkan lebih banyak waktu.

Selanjutnya, asisten bedah akan mempersiapkan kulit kepala dan rambut yang telah diambil sebelum cangkok rambut dilakukan. Setelah itu, dokter dan asistennya akan menempelkan rambut yang sehat ke area yang membutuhkan rambut.

Jika semua rambut sudah selesai ditanam, kulit kepala Anda akan dibalut dengan perban dan diberikan instruksi untuk melakukan perawatan rambut di rumah.

PEMULIHAN OPERASI TANAM RAMBUT

Kebanyakan pasien melaporkan bahwa mereka akan melihat hasilnya 6 – 9 bulan setelah tanam rambut dilakukan. Beberapa yang lain butuh 12 bulan. Lama waktu tersebut mencakup saat rambut yang ditanam mengalami kerontokan 1 – 2 bulan setelah operasi.

Kondisi ini ternyata cukup normal. Pasalnya, rambut yang rontok nantinya akan ditumbuhi rambut yang normal. Selain itu, rambut Anda mungkin akan terlihat tipis setelah operasi.

Normalnya, dokter kulit akan merekomendasikan obat sebagai cara mengatasi rambut rontok agar hasil dari cangkok rambut lebih maksimal. Perawatan rambut rontok perlu dilakukan untuk mengurangi penipisan rambut baru.

EFEK SAMPING TRANSPLANTASI RAMBUT

Walaupun transplantasi rambut terbilang cukup aman, ada risiko munculnya efek samping setelah prosedur ini dilakukan:

1. Reaksi terhadap obat bius

Pada saat operasi rambut berlangsung, dokter akan memberikan anestesi atau obat bius lokal agar kulit kepala tidak merasakan sakit. Namun, beberapa kasus menunjukkan adanya pasien yang mengalami reaksi alergi terhadap obat bius.

Kasus ini sebenarnya sangat jarang terjadi, yaitu sebanyak 1 dari 10.000 pasien yang dibius dapat memicu reaksi alergi berupa syok anafilaksis. Reaksi lainnya mungkin dapat menyebabkan rasa gatal, sulit menelan, batuk, dan pembengkakan di bagian tubuh tertentu.

2. Komplikasi selama dan setelah operasi

Selain reaksi alergi, cangkok rambut juga meningkatkan risiko terhadap takikardia atau percepatan detak jantung. Kondisi yang dapat terjadi selama operasi ini sifatnya sementara, tetapi dapat menyebabkan masalah pada pasien dengan penyakit jantung.

Walaupun jarang terjadi, Anda juga berisiko mengalami infeksi setelah menjalani transplantasi rambut. Infeksi dapat terjadi akibat luka jahitan pasca-operasi berpotensi mengganggu peredaran darah dan membentuk kerak. Hal tersebut menyebabkan infeksi dan kondisi folikulitis pada kulit kepala.

Komplikasi setelah operasi ini biasanya terjadi akibat kurang menjaga kebersihan kulit kepala dan bekas jahitan. Agar hal ini tidak terjadi, dokter akan meresepkan antibiotik dan sampo antibakteri untuk mencegah infeksi bakteri.

3. Rambut tidak beraturan

Efek samping lainnya setelah menjalani transplantasi rambut adalah tampilan rambut terlihat aneh akibat penempatan folikel rambut yang tidak tepat. Kondisi ini dapat terjadi bila dokter bedah tidak memperhatikan arah tumbuhnya rambut asli Anda.

Pertumbuhan rambut yang sehat normalnya tidak berarah tegak lurus dari kulit kepala, melainkan tumbuh dengan sudut yang lebih miring. Apalagi hal ini dapat terjadi ketika folikel rambut semakin dekat dengan pelipis.

4. Efek samping lainnya

Ketiga efek samping di atas memang dapat mengganggu pertumbuhan rambut atau kondisi kesehatan secara menyeluruh. Selain itu, ada berbagai risiko masalah kesehatan lainnya yang timbul setelah transplantasi rambut, seperti gatal pada kulit kepala, bekas jahitan operasi kembali terbuka hingga rambut rontok. *ami