ENTERTAINMENT

Terungkap Hasil Tes Toksikologi Liam Payne, Ada Obat Antidepresan di Tubuhnya

mendiang Liam Payne (foto.Pinterest)

Kasus kematian penyanyi Liam Payne kini mendapat sedikit titik terang. Kantor Kejaksaan Pidana dan Pemasyarakatan Nasional Argentina telah merilis pernyataan bahwa hasil toksikologi untuk mengungkap penyebab kematian Liam Payne sudah keluar.

Dari hasilnya, ditemukan banyak kandungan obat-obatan di dalam tubuh eks personel One Direction itu. Dalam periode 72 jam sebelum kematiannya, terdapat kandungan alkohol, kokain dan obat antidepresan di dalam tubuh Liam.

“Kesimpulan ini diperoleh setelah tes toksikologi lengkap pada urin, darah, dan cairan vitreous,” bunyi pernyataan resminya dikutip dari People, Sabtu (9/11).

Sebelumnya pada 21 Oktober, hasil autopsi parsial hanya mengungkapkan Liam memiliki beberapa zat di tubuhnya pada saat kematiannya. Salah satu zat yang ditemukan adalah pink coacaine atau kokain merah muda. Obat ini umumnya mengandung kombinasi metamfetamin, ketamin dan MDMA, namun belum tentu mengandung kokain asli.

Berdasarkan siaran pers Kantor Kejaksaan Pidana dan Pemasyarakatan Nasional Argentina, tiga orang sudah ditangkap dan didakwa di Argentina atas kematian Liam. Dakwaannya dengan tuduhan menelantarkan seseorang, memasok, memfalitasi narkotika hingga kematian. Namun, pihak berwenang masih belum menyebutkan nama ketiga tersangka tersebut.

Tersangka pertama adalah orang yang menemani Liam setiap hari selama ia tinggal di Buenos Aires, Argentina. Tersangka kedua adalah karyawan hotel yang diduga memasok kokain, sementara tersangka ketiga adalah pemasok narkoba yang dikonsumsi Liam.

Sebagai informasi, Liam Payne meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai tiga balkon hotel di Jalan Costa Rica, wilayah Palermo, Buenos Aires, Argentina, Rabu (16/10) waktu setempat.

Liam terjatuh ketika di bawah pengaruh obat-obatan dan alkohol. Akibatnya, Ia mengalami cedera yang sangat parah, sehingga tim medis tidak bisa melakukan tindakan apapun.