Ternyata ini Penyebab Bau Mulut dan Kiat untuk Mencegahnya!

Tidak percaya diri untuk berbicara karena khawatir bau mulut saat berpuasa? Jangan khawatir. Sebab tidak mengonsumsi apapun dalam cukup lama, sekitar 14 jam, memang membuat bakteri dan kuman tumbuh lebih banyak. Tak heran kalau menyebabkan mulut berbau.
Dikutip dari laman Better Health Channel, bau mulut atau halitosis disebabkan oleh produksi bakteri sulfur di lidah dan tenggorokan. Penyebab terbesarnya adalah mulut kering karena makanan tertentu, merokok, kebersihan mulut yang buruk dan lidah tertutup.
Meskipun bukan merupakan penyakit yang fatal dan menular, halitosis atau bau mulut menjadi sangat mengganggu, terlebih lagi jika harus beraktivitas dan berhadapan dengan banyak orang. Agar hal itu tak terjadi, berikut cara mencegah dan mengatasinya!
- Hindari Makanan dengan Aroma yang Kuat

Penyebab pertama halitosis bisa berawal dari makanan yang dikonsumsi, makanan itu akhirnya diserap oleh tubuh dan menghasilkan aroma tidak sedap. Beberapa contohnya adalah bawang merah, bawang putih, hingga terasi. Sebagai masyarakat Indonesia yang mengenal banyak rempah-rempah rasanya kurang nikmat jika tidak menemui salah satu bumbu dapur itu dalam hidangannya, namun konsumsi makanan dengan aroma yang kuat perlu dikurangi agar tidak berakibat menjadi bau mulut. Terlebih saat puasa, lebih tepatnya saat sahur karena setelah itu Anda tidak akan mengonsumsi apapun selama sekitar 14 jam.
- Sikat Gigi Dua Kali Sehari

Gigi menjadi bagian paling penting yang berada di dalam mulut dan menjadi yang paling berdampak atas halitosis, karena gigi memiliki bagian seperti rongga-rongga kecil yang bisa menyebabkan sisa makanan tersangkut, terlebih lagi jika Anda memiliki gigi berlubang. Dilansir dari Cleve and Clinic sikat gigi dua kali sehari dengan minimal waktu dua menit dan melakukan floss sehari sekali akan membantu untuk menjaga mulut menjadi bersih dan segar. Dengan beberapa tips teknik terbaik yaitu dengan menggunakan sikat gigi yang lembut dan bisa menjangkau seluruh area mulut, mengganti sikat gigi minimal tiga hingga empat bulan sekali, dan jangan menekan sikat gigi terlalu keras yang bisa berakibat pada gum resesi.
- Konsumsi Air Lebih Banyak

Menjaga asupan mineral dalam tubuh juga akan membantu untuk mengurangi risiko halitosis, karena dengan minum air tubuh terlebih lagi mulut akan terhidrasi sehingga kemungkinan mulut untuk menjadi kering sangatlah kecil. Dilansir dari Harvard Health Publishing jika Anda memiliki mulut kering pastikan untuk minum cukup cairan sepanjang hari dan gunakan bahan pelembab seperti semprotan mulut, obat kumur, atau gel pelembab mulut kering. Namun saat berpuasa menyemprot mulut saat siang hari atau selama waktu berpuasa sangat tidak mungkin untuk dilakukan, sehingga bisa dilakukan sewaktu sahur.
- Makan Lebih Banyak Buah

Dibanding memilih camilan yang memperburuk bau mulut, mengonsumsi buah-buahan akan jauh lebih bermanfaat. Buah yang mengandung banyak air seperti semangka dan melon akan mengurangi kemungkinan mulut kering yang bisa mengakibatkan bau mulut. Selain itu buah juga merupakan pilihan makanan yang sehat sehingga kemungkinan menghasilkan penyakit lain juga akan lebih sedikit. Jadi, dibanding memilih camilan berlemak tinggi dan mengandung gula berlebih Anda bisa mengubah pilihan menjadi berbuka dengan buah-buahan.
- Rutin Periksa ke Dokter

Tak kalah penting, periksakan keluhan yang Anda rasakan kepada ahlinya, jika Anda memiliki masalah dengan bau mulut dan masalah gigi Anda bisa mendatangi dokter gigi untuk jawaban dan solusi lebih tepat. Karena bau mulut tidak hanya berasal dari sisa makanan di gigi namun juga bisa disebabkan oleh penyakit lain, seperti yang dilansir dari Hermina Hospitals studi mengungkap bahwa 1 dari 4 orang di dunia mengalami bau mulut yang salah satunya disebabkan oleh penyakit GERD, diabetes, infeksi saluran pernafasan, liver dan ginjal. *fie