Ada pemandangan menarik di acara Batik, Bordir & Aksesori Fair 2024 yang digelar di Grand City Surabaya pada 8 hingga 12 Mei lalu. Puluhan penyandang disabilitas tampil percaya diri di atas panggung. Ada yang menari tari tradisional, modern dance hingga peragaan busana.
Para penampil tersebut adalah anak-anak dan remaja yang tergabung dalam FMD, Fira Modeling Disabilitas. Sekolah model yang didirikan Esti Yuniarti ini memang jadi wadah bagi penyandang disabilitas yang ingin berekspresi.
“Murid saya sekitar 40 an orang. Kebanyakan anak-anak tuna rungu, tuna wicara dan tuna grahita. Ada juga autis dan down syndrome. Tadi yang show juga ada yang cerebral palsy. Kalau yang tuna netra nggak ada,” kata Esti saat ditemui usai acara, Kamis (10/5) lalu.
Esti mengaku lega penampilan para muridnya hari itu berjalan lancar. Meski sepanjang acara, dia harus berdiri di depan panggung untuk memandu para difabel agar tampil sesuai koreografi. “Meski sudah latihan, saya tetap harus memberi arahan. Pastinya dibutuhkan kesabaran ya,” ujarnya.
Namun ia mengaku rasa lelahnya itu terbayar dengan penampilan para difabel yang luar biasa. “Ini sebagai bukti bahwa mereka tak bisa dipandang sebelah mata. Para disabilitas juga bisa memberi warna di setiap acara,” kata Esti.
Dia lantas menceritakan bagaimana FMD bermula. “Saya terinspirasinya dari anak saya, Fira. Namanya Desy Ramadhani Maghfiroh Ayu Putri. Kebetulan anak saya tuna rungu. Jadi saya ingin memberikan wadah buat dia untuk bisa berekspresi,” ungkapnya.
Esti juga mengaku beruntung putrinya adalah gadis yang aktif. Sebab Fira tak hanya cantik tapi juga punya banyak prestasi. Banyak gelar yang ia raih, dari Juara 1 Putri fashion Jawa Timur hingga Juara Favorit Putri Batik Bordir Jawa Timur.
Fira juga pandai menari, bahkan pernah mewakili Indonesia dalam event Discover Indonesia; Cultural Performance and Fashion Show di Turki pada 2021 lalu. Inilah yang membuat Esti makin semangat mendirikan FMD. Sehingga Esti yang sebelumnya juga mantan model ini tak seorang diri melatih para disabilitas, tapi juga dibantu putrinya. “Saya ngajar photoshoot dan modelling. Kalau Fira ngajar modelling juga, sama nari dan make up,” tutupnya. *rez