Rayakan Hari Batik Nasional, Disabilitas Berkarya Ajak Anak-Anak Difabel Membatik Bersama

Dalam rangka hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober, komunitas Disabilitas Berkarya menggelar acara bertajuk ‘Daur Rupa’ di Town Hall Restaurant, hotel Midtown Surabaya, Selasa (1/10). Kegiatan berupa membatik bersama itu merlibatkan anak-anak difabel dan Berkebutuhan Khusus dari Rumah Anak Prestasi.
Founder Disabilitas Berkarya, Leo Gemati mengatakan bahwa tujuan acara tersebut adalah untuk mengenalkan batik sekaligus memberikan pengalaman membatik sejak dini. “Tujuannya adalah mengenalkan batik kepada masyarakat luas, termasuk anak-anak disabilitas,” katanya ketika ditemui di sela-sela acara.
Bukan kali ini saja kegiatan membatik bersama dilakukan. “Sudah sangat sering. Apalagi setiap hari batik, pasti kami mengadakan acara membatik bareng,” lanjut Leo yang juga seorang seniman batik itu.

Leo juga berharap kegiatan tersebut jadi wadah untuk menggali potensi anak-anak. Apalagi saat ini sudah ada Rumah Anak Prestasi yang dinaungi Dinas Sosial kota Surabaya. Sehingga bagi mereka yang kurang di bidang akademisi, bisa memaksimalkan potensinya di dunia seni.
Sofie, salah satu peserta Daur Rupa mengaku senang dengan kegiatan membatik bersama. Meski baru kali pertama, namun ia tak kesulitan menorehkan canting pada kain. “Hari ini saya menggambar dragon (naga, red) karena saya suka naga. Dia cantik dan kuat,” ujar Sofie yang juga tergabung dalam Rumah Anak Prestasi.
Rumah Anak Prestasi (RAP) sendiri merupakan bentukan Dinas Sosial Surabaya. Wadah ini memfasilitasi anak-anak difabel dan berkebutuhan khusus untuk bisa berprestasi. Beberapa pelatihan yang diberikan adalah rancang busana, membatik, modeling, musik hingga public speaking.

RAP berada dibawah naungan Dinsos yang menggelar banyak kegiatan sosial dan budaya. Selain kegiatan membatik, ada juga pameran karya batik dari ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) binaan Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Dinas Sosial Surabaya. Liponsos menampung orang dengan disbilitas mental serta memberikan beberapa pelatihan, salah satunya ialah membatik.
“Kami ada kegiatan membatik untuk para disabilitas mental, (usia) dewasa, untuk menyalurkan emosinya,” tutur Eva Rachmawati, Kepala UPTD Kampunng Anak Negeri, Dinas Sosial kota Surabaya yang juga hadir di acara Daur Rupa. *nor