Mengikuti Tren Skincare, Benarkah Lebih Berbahaya daripada Tidak Merawat Kulit Sama Sekali?

Dalam beberapa tahun terakhir, tren perawatan kulit dan kecantikan telah mengalami peningkatan yang signifikan, terutama di kalangan generasi muda. Produk-produk skincare dengan berbagai klaim menarik semakin mendominasi pasar, didukung oleh promosi dari selebriti hingga influencer media sosial.
Banyak orang tergoda untuk mencoba berbagai produk atau perawatan tanpa mengetahui dampaknya pada kesehatan kulit mereka. Fenomena ini sering kali berujung pada kerusakan kulit yang sulit diperbaiki, seperti iritasi, hiperpigmentasi, atau bahkan alergi kronis.
Dokter memiliki peran penting dalam mengidentifikasi jenis kulit, memahami faktor-faktor yang memengaruhinya, dan memberikan penjelasan ilmiah mengenai cara menjaga kesehatan kulit secara optimal.
Melalui sesi konsultasi, pasien mendapatkan solusi sementara untuk masalah kulit mereka juga pengetahuan yang lebih baik tentang bagaimana menjaga kulit mereka dalam jangka panjang.
Rekomendasi Influencer
Banyak orang cenderung mengandalkan rekomendasi dari teman, influencer, atau bahkan iklan yang tidak selalu relevan dengan kondisi kulit mereka. Akibatnya, penggunaan produk yang tidak sesuai sering kali menyebabkan masalah kulit baru seperti iritasi, jerawat, atau alergi.
Melalui sesi konsultasi, dokter kecantikan dapat membantu pasien mengenali jenis kulit mereka, baik itu kering, berminyak, sensitif, atau kombinasi, serta faktor-faktor yang memengaruhinya, seperti usia, lingkungan, dan gaya hidup.
Selain memberikan panduan praktis, konsultasi dengan dokter kecantikan juga membuka wawasan masyarakat mengenai pentingnya mengutamakan kesehatan kulit dibandingkan sekadar mengejar tren kecantikan.
Dalam era di mana produk dengan klaim “cepat mencerahkan” atau “menghilangkan jerawat dalam semalam” mendominasi pasar, banyak orang tergoda untuk mencoba berbagai produk secara bersamaan tanpa mempertimbangkan efek sampingnya.
Dokter kecantikan bertugas memberikan edukasi berbasis ilmiah yang membekali pasien dengan pemahaman lebih dalam tentang risiko penggunaan produk tertentu secara berlebihan.
Edukasi ini membantu pasien menghindari masalah kulit di masa depan dan mendorong mereka untuk bersikap lebih kritis terhadap klaim produk yang beredar di pasaran.
Tren perawatan kulit yang berlebihan, seperti penggunaan banyak produk dengan bahan aktif atau menjalani treatment invasif tanpa pengawasan profesional, menjadi salah satu penyebab utama kerusakan kulit di era modern ini.
Masyarakat sering kali terbawa arus tren yang viral di media sosial tanpa memahami dampaknya terhadap kesehatan kulit. Dalam situasi ini, dokter kecantikan berperan sebagai pembimbing yang membantu pasien memahami batasan aman dalam perawatan kulit.
Edukasi yang diberikan dokter, misalnya, tentang bagaimana cara menggunakan bahan aktif seperti retinol, AHA, atau BHA, dapat membantu pasien memahami dosis yang aman dan waktu penggunaan yang tepat. Dengan panduan ini, risiko iritasi kulit atau efek samping lainnya dapat diminimalkan.
Dokter memberikan perspektif realistis bahwa perawatan kulit adalah proses jangka panjang yang membutuhkan konsistensi, bukan sekadar hasil instan yang sering dijanjikan oleh tren perawatan tertentu.
Dokter kecantikan membantu mengembalikan fokus masyarakat pada pentingnya menjaga keseimbangan antara keinginan untuk tampil cantik dan kebutuhan kulit akan perawatan yang sehat. Dalam beberapa kasus, banyak orang tergoda untuk melakukan prosedur yang tidak diperlukan, seperti peeling terlalu sering atau penggunaan alat kecantikan secara berlebihan.
Dengan konsultasi, dokter mampu menjelaskan konsekuensi dari perawatan yang berlebihan tersebut, termasuk risiko kerusakan kulit permanen.
Melalui pendekatan ini, dokter dapat menjadi penyedia solusi untuk masalah kulit juga seorang pendidik yang membimbing masyarakat untuk membuat keputusan yang lebih bijak dan bertanggung jawab dalam merawat kulit.
Dengan edukasi yang tepat, masyarakat dapat lebih percaya diri dalam memilih perawatan yang sesuai dengan kondisi mereka tanpa perlu terjebak dalam tekanan tren kecantikan yang sering kali berlebihan.
Peran Dokter Kecantikan
Dalam era di mana tren kecantikan berkembang pesat dan informasi tentang skincare semakin mudah diakses, peran dokter kecantikan menjadi sangat penting sebagai pendamping dan pemberi edukasi yang terpercaya.
Dokter kecantikan membantu pasien mengenali kebutuhan unik kulit mereka dan memberikan panduan ilmiah tentang penggunaan produk dan perawatan yang tepat.
Dengan adanya sesi konsultasi, masyarakat dapat terhindar dari risiko penggunaan produk yang salah atau perawatan berlebihan yang justru merusak kulit.
Edukasi yang diberikan dokter mendorong masyarakat untuk lebih selektif, kritis, dan bertanggung jawab dalam memilih produk skincare serta menjalani perawatan kecantikan.
Kesadaran ini menjadi kunci untuk menjaga kesehatan kulit dalam jangka panjang dan menghindari dampak negatif dari tren kecantikan yang sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan kulit individu. *
Penulis: Nabilah Annisa Thamrin (Mahasiswa Universitas Airlangga)