RELATIONSHIP

Masih Percaya Mitos Malam Pertama? Yuk, Pelajari Fakta Ilmiahnya!

Sampai saat ini ada banyak mitos malam pertama yang diyakini oleh hampir sebagian besar masyarakat Indonesia.

Kondisi tersebut menyebabkan banyak calon pengantin masih kesulitan membedakan antara mitos dan fakta malam pertama. Padahal kesalahpahaman bisa saja terjadi jika Anda tidak mengetahui fakta-fakta yang sebenarnya berdasarkan penjelasan secara ilmiah.

Nah, untuk meyakinkan Anda berikut penjelasan tentang fakta malam pertama selengkapnya!

1. Harus dilakukan di malam hari

Pada dasarnya tidak ada aturan ataupun anjuran medis bahwa Anda dan pasangan harus melakukan aktivitas seksual untuk kali pertama di malam hari.

Meski disebut dengan istilah ‘malam pertama’ bukan berarti hal tersebut dapat dijadikan pedoman waktu untuk berhubungan seksual. Faktanya, beberapa pasangan pengantin baru justru merasa letih di malam pertama usai resepsi pernikahan berlangsung.

Menurut dr. Vincent Lim, MBBS, MsOG, PhD. dari rumah sakit Siloam TB Simatupang, Jakarta Barat, memaksakan hubungan seks dalam kondisi kurang fit akan memengaruhi kepuasan seksual.

“Aktivitas seksual membutuhkan stamina yang baik untuk mencapai kepuasan. Memaksakan diri dalam melakukannya justru akan berpengaruh pada kualitas hubungan intim itu sendiri,” jelasnya.

Untuk itu, Anda tidak perlu memaksakan diri untuk segera berhubungan seks, ini justru bisa memberikan pengalaman malam pertama yang kurang menyenangkan bagi Anda maupun pasangan.

2. Bercak darah bukti keperawanan

Mitos lain yang juga beredar di masyarakat Indonesia, yaitu tanda bercak darah di malam pertama sebagai bukti keperawanan seorang wanita.

Artinya, wanita yang tidak ‘berdarah’ saat melakukan hubungan seks di malam pertama dianggap tidak perawan karena sudah pernah berhubungan seksual sebelumnya.

Padahal menurut dr. Meredith Goodwin seperti yang dilansir dari Medical News Today, selaput darah kewanitaan atau secara medis disebut hymen dengan karakteristik yang unik.

Beberapa wanita memiliki hymen berbentuk jaring, ada juga yang berbentuk cincin. Ada pula yang memiliki hymen dengan karakteristik elastis, sehingga baru akan robek setelah beberapa kali berhubungan seksual.

Bahkan secara genetik ada wanita yang terlahir tanpa hymen. Dengan demikian, keperawanan tidak hanya bisa dilihat dari ada atau tidaknya bercak darah saat berhubungan seksual di malam pertama.

3. Ukuran penis menjamin kepuasan seksual

Mitos yang satu ini terkait dengan ukuran penis. Konon, penis yang berukuran besar akan lebih menjamin kepuasan seksual.

Ternyata hal tersebut tidak terbukti secara ilmiah. Berdasarkan penjelasan dari dr. Janet Brito, PhD., LCSW, CST seperti yang dikutip dari Healthline, kepuasan seks di malam pertama maupun di malam-malam berikutnya sama sekali tidak berkaitan dengan ukuran penis.

Ukuran penis bahkan tidak berpengaruh pada kesuburan pria. Penis yang besar tidak menjamin seorang pria memiliki tingkat fertilitas yang baik. Sementara penis yang kecil juga bukan berarti pria tersebut tidak subur.

Itulah tadi penjelasan tentang fakta-fakta yang perlu Anda ketahui seputar malam pertama. Semoga bermanfaat, ya! *bbs