PEOPLE

Ketika Wanita Terpendek dan Tertinggi Dunia Berpose Bersama

Rumeysa Gelgi (Paling Kiri) dan Jyoti Amge (Paling Kanan). (Foto : Guinness World Record)

Dalam rangka memperingati Hari Rekor Dunia Guinness Ke-202, kedua wanita dengan tinggi badan kontras saling bercengkrama saat Afternoon Tea di Hotel Savoy, London, Rabu (20/11) lalu. Mereka adalah Jyoti Amge dan Rumeysa Gelgi, wanita terpendek dan tertinggi yang dihormati sebagai ikon Rekor Dunia Guinness edisi ke-70. 

Jyoti Amge adalah aktris India yang dikenal sebagai wanita hidup terpendek versi Guinness World Record. Jyoti diketahui memiliki tinggi badan sekitar 62,8 cm. Menurutnya, Jyoti mengalami kondisi dwarfisme yakni akondroplasia (ukuran lengan dan tungkai lebih pendek dari ukuran normal).  Walaupun begitu, Jyoti mampu membuktikan dirinya menjadi aktris hollywood yang sering muncul di televisi Amerika, salah satunya adalah saat ia berperan sebagai Ma Petite di serial televisi American Horror Story : Monsters Among Us (2014).  

Jyoti Amge (Kiri) dan Rumeysa Gelgi (Kanan) saat Afternoon Tea. (Foto : GWR)

Disisi lain, ada Rumeysa Gelgi. Ia dikenal sebagai wanita tertinggi di dunia setelah dinobatkan oleh Guinness World Record pada Oktober 2021. Wanita yang berprofesi sebagai peneliti dan web developer Harvard ini tercatat memiliki tinggi hingga 7 kaki yang setara dengan 2,15 meter. Berbanding terbalik dengan Jyoti, tinggi badan Rumeysa disebabkan oleh sindrom Weaver (kondisi langka yang menyebabkan pertumbuhan tulang secara berlebihan). 

Walaupun memiliki karakteristik yang jauh berbeda, pertemuan di Afternoon Tea ini menjadi momentum bagi Jyoti dan Rumeysa untuk menemukan kesamaan masing-masing. 

Jyoti Amge & Rumeysa Gelgi. (Foto : IG/@rumeysagelgi)

“Kami berdua punya kesamaan. Kami sama-sama suka berdandan, merawat diri, bahkan merawat kuku,” ungkap Rumeysa. 

Baik Jyoti dan Rumeysa, keduanya berharap bisa menginspirasi orang lain untuk merayakan perbedaan. Bagi mereka, keunikan dan perbedaan itu ada untuk dirayakan dan dihargai, bukan malah disembunyikan. 

Seperti halnya yang dialami Jyoti, walaupun ia tidak dapat bepergian sendiri dan harus bergantung pada keluarga akibat kondisinya, Ia ingin masyarakat terinspirasi olehnya untuk tetap pede menjadi diri mereka sendiri.

Rumeysa pun menambahkan, “Kami ingin menginspirasi orang-orang dengan perbedaan yang kentara untuk menemukan keberanian dan mau menunjukkan diri mereka. Saya ingin orang-orang melihat bahwa menjadi berbeda itu sungguh tidak apa-apa,” tuturnya. *Mel