Ingin Bergaya Tanpa Merusak Lingkungan? Yuk, Kenali Sustainable Fashion!

Perkembangan mode di Indonesia cukup pesat. Apalagi teknologi yang makin maju mendukung eksplorasi fashion ikut berkembang makin cepat.
Inilah yang membuat deretan brand lokal terpicu untuk bersaing menawarkan produk fashion yang unik dan beragam. Fenomena fast fashion pun tumbuh subur akibat budaya konsumerisme khalayak.
Sebenarnya apa itu Fast Fashion?
Menurut Wei dan Zhou, fast fashion merujuk pada istilah dimana produksi produk fashion dilakukan secara cepat menyesuaikan minat masyarakat.
Jadi, ketika ada tren fashion baru yang masuk, fast fashion memungkinkan produksi busana sesuai dengan tren yang baru itu dalam jumlah yang sangat besar.
Dengan cara ini, masyarakat dapat membeli produk fashion sesuai tren tanpa harus menunggu lama, sehingga perusahaan yang menerapkan metode fast fashion harus up-to-date dengan tren fashion terkini. Beberapa contoh industri fast fashion yang ada di Indonesia antara lain, Uniqlo, H&M, Forever 21, Zara, dan masih banyak lagi.
Namun sayang, seperti halnya fast food (makanan cepat saji) yang dinilai tidak sehat bagi tubuh, fast fashion dinilai berbahaya bagi kelangsungan lingkungan.
Menurut Leman, proses produksi fast fashion dapat menghasilkan limbah yang mengandung bahan kimia berbahaya bagi lingkungan. Apabila dibuang dengan sembarangan, limbah ini dapat merusak ekosistem air. Selain itu, produk fast fashion yang sudah tidak diminati akan dibuang dan menjadi sampah yang sulit didaur ulang. Apabila sampah ini menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA), maka akan menghasilkan gas metana yang dapat merusak lingkungan.
Maka untuk mengatasi hal ini, diperlukan praktik nyata untuk membiasakan budaya fashion yang lebih ramah lingkungan, seperti sustainable fashion.
Apa itu Sustainable Fashion?
Sustainable fashion atau fashion berkelanjutan adalah upaya untuk mengubah gaya hidup masyarakat yang tadinya bergantung pada fast fashion menuju cara berkonsumsi yang lebih baik lagi.
Tindakan nyata yang bisa dilakukan untuk merealisasikan sustainable fashion ini, salah satunya adalah dengan mengenakan pakaian dari bahan yang ramah lingkungan, seperti rayon, katun organik, hingga sutra.
Beberapa brand lokal yang mengusung konsep sustainable fashion antara lain, Sare Studio, Pijak Bumi, Setali Indonesia, dan masih banyak lagi.
Meskipun sustainable fashion ini belum dapat sepenuhnya menggantikan fast fashion, namun banyak brand-brand fashion baik lokal maupun luar yang mengusung konsep ini. Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. Tentunya dengan mendukung praktik fashion yang lebih bertanggung jawab, yakni sustainable fashion ini.
Lantas, apa saja aksi nyata yang bisa dilakukan masyarakat untuk mendukung praktik sustainable fashion?
Dilansir dari climateseed.com, berikut ini aksi nyata yang bisa dilakukan untuk mendukung praktik sustainable fashion:
- Pilih pakaian dengan bahan kain organik atau kain yang bisa didaur ulang, seperti wol, polyester, maupun kain goni.
- Daripada membeli yang baru, lebih baik perbaiki baju lama anda.
- Jika ingin membeli yang baru, usahakan membeli pakaian bekas yang kualitasnya masih tergolong bagus.
- Pilih produk-produk lokal yang mendukung konsep sustainable fashion.
- Cuci pakaian anda dengan benar. *Mel