EVENT

Annual Fashion Show UNESA Tampilkan 225 Karya Mahasiswa

Gelar Cipta Karya 35th Annual Fashion Show yang diselenggarakan mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana pada Minggu (2/6) malam berlangsung sukses dan meriah. Peragaan 225 koleksi busana yang dibuat sesuai dengan tema “Jagad Osing”, yang berarti keberagaman budaya suku Osing di Banyuwangi yang hingga kini masih dipertahankan.

Koleksi busana masing-masing mengangkat sumber ide antara lain Studio Tikel Balung yang terinspirasi dari rumah adat suku Osing, Studio Angklung Paglak diambil dari alat musik khas suku Osing yang digunakan sebagai ritual pengusiran hama.

Studio Aksara Ratri Gandrung mengambil ornament pakaian penari Gandrung sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen, Studio Jaranan Buto berasal dari tari Jaranan Buto yang biasa dipentaskan di acara adat seperti hajatan dan khitan.

Studio Barong Ider Bumi sebagai upacara adat untuk menolak bala. Serta Studio Seblang Nritya Nir Sukma terinspirasi dari tarian Seblang sebagai ritual beresih desa suku Osing.

Pembuatan busana yang dimulai dari Februari itu melewati serangkaian acara. Dimulai dari audisi model, fitting 1, fitting 2, grand jury dan acara puncaknya yang sukses digelar adalah show time (fashion show).

Untuk biaya dari pembuatan setiap busana tergantung ide yang diambil setiap studio. “Untuk biaya yang kami keluarkan untuk satu busana termasuk standart. Mulai dari Rp30 juta sampai Rp60 juta, namun dengan kualitas grade A,” ujar Tri Zubaidah, Ketua Umum Umum Gelar Cipta Karya pada Fenews, Minggu (2/6) sore.

Kesulitan dari pembuatan busana pun tergantung pada tiap kelompok atau studio. Dari studio Seblang yang paling sulit adalah aksesorisnya. Untuk studio Tikel Balung yang paling sulit adalah dalam penjahitan garis siku pada busananya. Dari studio Barong yakni sekali jahit karena menggunakan bahan Oscar.

Kesulitan dari studio Gandrung adalah model baju detail payet. Untuk studio Angklung Paglak, kesulitannya yakni menjahit tali yang membentuk anyaman satu per satu. Sedangkan dari studio Jaranan Buto, kesulitan ada pada cutting-an yang bertumpuk. *ana